- See more at: http://otodidakers-tutor.blogspot.com/2013/05/cara-menampilkan-judul-posting-sebelum.html#sthash.ImAlIDHU.dpuf

Rabu, 23 Januari 2013

judul skripsi MANAJEMEN KEP

JUDUL SKRIPSI MANAJEMEN Keperawatan / keperawatan DASAR

   Kepuasan pasien terhadap standar praktek keperawatan diruangan yang menerapkan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
  Analisa perbandingan pelaksanaan peran perawat secara independen dan dependen pada kasus gastroenteritis
   Studi Perbanding Persepsi Pasien JPS Dan Non JPS terhadap Pelayanan Keperawatan Di Ruang Bedah B dan D RSUD Dr. Soetomo
   Hubungan Komunikasi  Perawat Dan Tingkat Kepuasan Pasien Yang Dilakukan Pembedahan
   Analisa Hubungan Komunikasi Verbal Dan Non Verbal Perawat Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien
   Hubungan Tingkat Pengetahuan Pembimbing Klinik Dengan Penerapan Bimbingan Konferensi
   Hubungan Pengetahuan, Sikap Perawat Dan Pendokumentasian Keperawatan Di Ruangan Penyakit Dalam
   Studi Tentang Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Medical Bedah RSUD XXX
   Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan
   Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Perawat Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke jenjang S1 Keperawatan
   Faktor-Faktor Dominan Yang Berhubungan Dengan Peran Komite Keperawatan Dalam Upaya Pemberian Jaminan Mutu Asuhan Keperawatan
   Pengaruh Peran Mentoring Pimpinan Ruang Rawat Inap Terhadap Kinerja Perawat
K039   Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Peran Perawat Dalam Penerapan Proses Keperawatan : Perencanaan Asuhan Keperawatan Klien Dewasa
   Faktor-Faktor  Yang Mempengaruhi Persepsi Pasien Terhadap Perilaku Caring Perawat Dalam Praktek Keperawatan
   Studi Tentang Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan
   Analisa Hubungan Beban Kerja dan Kondisi Kerja terhadap Stres Perawat ICU Rumah Sakit Umum Daerah XX
   Hubungan Motivasi Kerja Dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Proses Keperawatan
   Pengaruh Kepuasan Pasien  atas Asuhan Keperawatan terhadap Kesetiaan Pasien Rawat Inap di Ruang penyakit Dalam dan Ruang Bedah Kecelakaan RSUD XX
   Analisa Hubungan  Karakteristik Perawat Dan Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Pelaksanaan Protap Pemasangan Infus
   Gambaran motivasi kerja perawat dan faktor-faktor yang melatarbelakangi motivasi kerja perawat di IRNA RSD XX
   Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Rawat Jalan di Klinik XX.
   Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Fase Kerja Dengan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan Di Irna XX
   Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat Inap XX
   Persepsi Klien Terhadap Manfaat Penyuluhan Kesehatan Oleh Perawat Pada Pasien Di Rumah Sakit XX
K080   Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap Badan Rumah Sakit XX
K085   Persepsi Pasien Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit XX
   Hubungan Antara Motivasi Menjadi Perawat Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan
   Faktor-faktor yang melatarbelakangi klien pulang paksa di RSUD XX
   Faktor-faktor yang melatarbelakangi kedisiplinan perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum XX
   Hubungan Otonomi dan Beban Kerja Perawat Dengan Kepuasan Kerja Di Ruang XX Rumah Sakit YY
   Hubungan Motivasi Kerja Dengan Tingkat Kedisiplinan Perawat PNS dan HHL Di RSU XX

Sabtu, 12 Januari 2013

PENGARUH DENGAN HUBUNGAN

Pengaruh dan Hubungan

Si monyet: “Chun, tau ga apa bedanya teh tawar sama teh manis?!”

Aku: “Yach jelas lah teh manis itu dikasih gula, kalo teh tawar ngga.”

Si monyet: “Salah, Chun!!! Kalo teh manis ada sendoknya, kalo teh tawar ngga!!!”

Dasar monyet!!! Orang jawab serius, dia malah maen-maen. Tapi, kalo dipikir-pikir bener juga sich. Sebenernya penyebab teh itu bisa menjadi manis adalah gulanya. Semakin banyak kita memasukkan gula, maka semakin manislah rasa teh itu. Gula menjadi variabel X (sebab: masalah) dan rasa manis menjadi variabel Y (akibat: gejala). Inilah yang dinamakan PENGARUH: (X) berpengaruh terhadap (Y) >>> sebab akibatnya jelas dan berlaku hanya 1 arah saja >>> banyaknya gula berpengaruh terhadap tingkat kemanisan, (X) berpengaruh terhadap (Y), tetapi tidak dapat dibalik menjadi tingkat kemanisan berpengaruh terhadap banyaknya gula, (Y) berpengaruh terhadap (X).


Selain itu juga ternyata teh manis dan teh tawar berhubungan dengan ada atau tidaknya sendok yang menyertai gelasnya. Jika kita pergi ke restoran dan membeli teh manis, kemungkinan ada sendoknya. Dan sebaliknya, ketika kita menjumpai minuman teh bersendok, kemungkinan besar rasa teh itu manis >>> hubungan bersifat 2 arah: (X) berhubungan dengan (Y) dan (Y) juga berhubungan dengan (X).

Segala sesuatu yang berpengaruh pasti memiliki hubungan, tetapi segala sesuatu yang memiliki hubungan belum tentu memiliki pengaruh. Banyaknya gula BERPENGARUH terhadap tingkat kemanisan, tetapi tingkat kemanisan TIDAK BERPENGARUH terhadap banyaknya gula. Jika ada teh manis, KEMUNGKINAN teh tersebut mengandung gula. Dan tentu saja jika ada teh yang mengandung gula, KEMUNGKINAN rasanya manis. Manis atau tidaknya teh juga BERHUBUNGAN dengan ada atau tidaknya sendok. Jika ada teh manis, maka KEMUNGKINAN di gelasnya ada sendok, tetapi manis atau tidaknya teh TIDAK DAPAT MEMPENGARUHI banyaknya sendok.

Untuk menghitung pengaruh, umumnya kita menggunakan regresi dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + bX. Jika Y = 2 + 0,1X, maka setiap kenaikan 1 X akan menaikkan Y sebesar 0,1 >>> X berpengaruh terhadap Y >>> Y = gejala dan X = masalah >>> Jika tidak menginginkan adanya gejala tertentu, maka kita dapat menghilangkan/mengurangi X!!! Tetapi dengan meningkatkan kinerja Y, belum tentu akan berpengaruh pada peningkatan kinerja X, karena sekali lagi: PENGARUH SIFATNYA 1 ARAH SAJA!!!

Berbeda dengan hubungan yang menggunakan korelasi, di sini kita hanya melihat sejauh mana atau seberapa besar hubungan antar variabelnya, tanpa melihat urutan sebab akibatnya. Anggap saja antara teh manis dan sendok memiliki koefisien korelasi r = 0.9. Hal ini berarti bahwa jika kita menemukan gelas teh dengan sendok, ada kemungkinan sebesar 90% bahwa teh tersebut merupakan teh manis. Atau, jika kita menemukan teh manis, maka ada kemungkinan sebesar 90% bahwa di gelas teh tersebut kita akan menemukan sendok.

Umumnya, dalam setiap penelitian dengan judul PENGARUH, si penulis juga tetap akan melihat seberapa besar korelasinya (melihat besarnya hubungan), tetapi dalam penelitian yang berjudul HUBUNGAN, umumnya tidak akan ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan besarnya pengaruh. So, kalo ada yang nanya apa bedanya hubungan dan pengaruh, jangan bingung lagi yach. Ingat saja tentang bedanya teh manis dan teh tawar.

PENGARUH biasanya digunakan untuk menghubungkan antara USAHA yang dilakukan oleh perusahaan dengan HASIL yang diperoleh oleh perusahaan, contoh: pengaruh antara gencarnya iklan (usaha) dengan awareness konsumen (hasil), pengaruh antara diskon (usaha) dengan niat beli konsumen (hasil), pengaruh antara kompensasi/gaji (usaha) dengan kinerja karyawan (hasil), dsb.
HUBUNGAN digunakan untuk menghubungkan antara HASIL dengan HASIL, misalnya: hubungan antara kepuasan konsumen (hasil) dengan loyalitas konsumen (hasil), dsb.

Minggu, 06 Januari 2013

komunikasi terapeutik praop

Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat kecemasan Pasien Pra Opeatif di Rumah Sakit XX

Pada pasien yang akan menghadapi operasi seringkali mengalami kecemasan sebagai akibat dari ketakutan pada sesuatu yang tidak diketahui dan antisipasi pada sesuatu yang tidak dikenal dan prosedur-prosedur yang mungkin menyakitkan bahkan menyebabkan kecacatan atau kematian.
Dalam proyek penelitian Franklin, menemukan bahwa “mayoritas pasien menyangkal pernyataan bahwa perawat memberitahukan apa yang akan terjadi pada diri saya”. Dan hasil penelitian menurut Wilson-Barnett memperlihatkan bahwa “penjelasan kepada pasien mengenai apa yang akan terjadi pada dirinya dapat mengurangi kadar kecemasannya”. Perawat harus waspada terhadap kenyataan bahwa kecemasan dan kesalahan informasi sebelumnya dapat menghalangi pemahaman. Untuk itu komunikasi yang baik dan efektif pada pasien dalam memberitahukan apa yang akan terjadi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perawatan.
Fenomena yang ada di Rumah Sakit XX menunjukkan bahwa perawat yang dinas sore dan malam di sebagian ruangan hanya satu perawat sehingga memungkinkan pelaksanaan komunikasi terapeutik kurang optimal. Sedangkan hasil anamnesa dengan 10 pasien pra operatif, 7 pasien diantaranya menyatakan bahwa perawat tidak atau kurang mendalam dalam memberikan informasi pada pasien pra operatif tentang operasi, bagaimana proses operasinya dan kemungkinan yang terjadi setelah operasi sehi

judul skripsi


CONTOH JUDUL SKRIPSI

1. Pengetahuan dan sikap mahasiswa tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di...
2.  Analisa perbandingan pelaksanaan peran perawat secara independen dan dependen pada kasus gastroenteritis
3.  Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operatif di Rumah Sakit ....
 4. Faktor-fakror yang berhubungan dengan tingkat kecemasan klien dengan hemoptisis
 5. Hubungan Komunikasi  Perawat Dan Tingkat Kepuasan Pasien Yang Dilakukan Pembedahan
 6. Studi Tentang Hubungan Tindakan Keperawatan Preoperatif Terhadap Tingkat Kecemasan Klien dengan Fraktur di Ruang Bedah B RS...
 7.Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Laki-Laki Dan Perempuan Dengan Miocard Infark
 8. Hubungan Komunikasi Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pada Pasien Yang Dirawat Di Unit Perawatan Kritis RS...
  9.Hubungan Pengetahuan Perawat Dan Peran Perawat Sebagai Pelaksana Dalam Penanganan  Pasien Gawat Darurat Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler
  10. Studi Tentang Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Medical Bedah RSUD....
  11. Hubungan Pelaksanaan Prosedur Tetap Keperawatan dan Tingkat Kecemasan Klien Angina Pektoris
   12.Perbedaan Perubahan Intensitas Nyeri selama  Perawatan Luka Operasi antara Pasien yang menggunakan Tehnik Distraksi dan Relaksasi
   13.Asuhan  Keperawatan   Yang  Baik  Dan  Benar  Pada  Keluarga  Yang  Salah  Satu  Anggota  Keluarganya Menderita  Penyakit  Hipertensi (Studi Kasus)
  14. Studi Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Oral Hygiene Pada Pasien Stroke
  15. Pengaruh Perawatan Luka Bersih Menggunakan Sodium Klorida 0,9 % Dan Povidine Iodine 10 % Terhadap Ercepatan Penyembuhan Luka Pada Pasien Pasca Secsio Caesar
   16.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Penyakit Dalam RSUD....
   17.Studi Tentang Gangguan Bodi Image Pada Klien Fraktur Femur Dengan Pemakaian Skeletal Traksi di Ruang Bedah RSUD...
  18. Pengaruh Pembersihan Luka dan Pemberian Antiseptik pada Perawatan Luka Konvensional terhadap Intensitas Nyeri pada Luka Postoperasi dengan Intensi Primer
  19. Analisa Hubungan Beban Kerja dan Kondisi Kerja terhadap Stres Perawat ICU Rumah Sakit Umum Daerah XX
   20.Gangguan  Konsep Diri (Harga Diri) Pada Klien Gagal Ginjal Kronis
  21.Pengaruh Kepuasan Pasien  atas Asuhan Keperawatan terhadap Kesetiaan Pasien Rawat Inap di Ruang penyakit Dalam dan Ruang Bedah Kecelakaan RSUD...
  22. Studi Perbandingan Keefektifan Jalan Nafas Pasca Anestesi Umum Inhalasi Pada   Pasien   Perokok Dan Tidak Perokok
  23. Analisa Hubungan  Karakteristik Perawat Dan Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Pelaksanaan Protap Pemasangan Infus
  24. Studi Tentang Gangguan Konsep Diri Pada Klien Gangren Diabetik 
  25. Hubungan Pelaksanaan Tindakan Oral Hygiene Dengan Kejadian Infeksi Rongga Mulut Pada Pasien Cedera Kepala Dengan Penurunan Kesadaran Di Ruang 13 RSU...
  26. Pengetahuan Perawat Tentang Kegawatan Nafas Dan Tindakan Resusitasi Pada Neonatus  Yang Mengalami Kegawatan Pernafasan Di Ruang Nicu, Ruang Perinatologi  Dan Ruang Anak RS...
  27. Pengaruh Penyuluhan Tentang Manfaat  Mobilisasi Dini Pasca Pembedahan Terhadap Pelaksanaan Mobilisasi Dini  Pada Penderita Dengan Pembedahan Abdomen di Ruang Bedah Rumah Sakit...
  28. Hubungan Antara Pola Makan Sehari-Hari Di Rumah Dengan Terjadinya Gastritis Pada Pasien Yang Dirawat di RSU...
   29.Persepsi Klien Terhadap Manfaat Penyuluhan Kesehatan Oleh Perawat Pada Pasien Di Rumah Sakit...
   30.Faktor Dominan Pencetus Serangan Asma Pada Pasien Asma Bronkiale di Instalasi Rawat Inap RS....
  31. Pengaruh Terapi Musik Terhadap Intensitas Nyeri akibat Perawatan Luka Bedah Abdomen Di Rumah Sakit .....
  32. Hubungan tingkat pengetahuan informasi prabedah dengan tingkat kecemasan pasien praoperasi
   33.Pengaturan diet pada lansia dengan hipertensi di Desa...
   34.Hubungan kemampuan  koping dengan tingkat kecemasan klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
   35.Pengaruh Aktifitas Fisik Terhadap Stabilitas Tekanan Darah Pada Lansia
   36.Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Antara Penerapan Metode Penugasan Keperawatan Tim Dan Penerapan Metode Penugasan Fungsional
   37.Efektifitas Pemberian Elemen Penghangat Cairan Intravena Dalam Menurunkan Gejala Hipotermi Pasca Bedah (Studi Pada Pasien Pasca Bedah Sectio Caesar di RS,,,,.
   38.Pengaruh Stimulasi Kutaneus: Slow-Stroke Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri                   Osteoartritis Pada Lansia Di .....

11 judul skripsi keperawatan

JUDUL SKRIPSI :
1.
       STUDI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKPATUHAN DIET PADA LANSIA  PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKONG KABUPATEN  PAMEKASAN (D-3)
2.       TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RUANG BERSALIN RSUD PAMEKASAN (D-3)
3.       STUDI TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PADA LANSIA PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO (D-3)
4.       HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DALAM (MEMASANG DAN MERAWAT INFUS) TERHADAP KEJADIAN PLEBILIS DI RUANG MAWAR BAPELKES RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. WAHIDIN S. H.(D-3)
5.       HUBUNGAN TINGKAT NYERI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN POST OPERASI DIRUANG IRNA A RSUD SYARIFAH AMBANI RATO EBU BANGKALAN.(S-1)
6.       HUBUNGAN ANTARA JENJANG PENDIDIKAN DAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA YANG SALAH SATU ANAKNYA MENGALAMI AUTISME. (S-1)
7.       HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI DENGAN POLA LAKTASI PADA BAYI BARU LAHIR SAMPAI UMUR 4 BULAN DI PERUMAHAN TNI-AL KENJERAN SURABAYA.(S-1)
8.       PENGARUH KONSELING KELUARGA TERHADAP PERBAIKAN PERAN KELUARGA DALAM PENGELOLAAN PASIEN DIABTES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS BANYU URIP SURABAYA.(S-1)
9.       STUDI TENTANG GANGGUAN KONSEP DIRI PADA KLIEN GANGREN DIABETIK DI RSUD. DR. SOETOMO SURABAYA.(S-1)
10.   PENGARUH KEPUASAN PASIEN  ATAS ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP KESETIAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUANG PENYAKIT DALAM DAN RUANG BEDAH KECELAKAAN RSUD BLAMBANGAN BANYUWANGI.(S-1)
11.   ANALISA HUBUNGAN KOMUNIKASI VERBAL  DAN NON VERBAL PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN BEDAH RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG – NTT.(S-1)
12.   HUBUNGAN PEMBERIAN INTERVENSI KEPERAWATAN DAN TINGKAT KECEMASAN  PADA KLIEN ANGINA PEKTORIS.(S-1)
13.   STUDI  TENTANG GANGGUAN  BODI  IMAGE PADA KLIEN FRAKTUR FEMUR DENGAN PEMAKAIAN SKELETAL TRAKSI DI RUANG BEDAH RSUD DR SOETOMO SURABAYA.(S-1)
14.   EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG DALAM PELAKSANAAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK  TERHADAP PENINGKATAN KONSEP DIRI PADA KLIEN MENOPAUSE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN, DS. KENANTEN, KEC. PURI, KAB. MOJOKERTO. (S-1)
15.   STUDI TENTANG GANGGUAN HARGA DIRI PADA KLIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG DIRAWAT DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOETOMO SURABAYA. (S-1)
16.   PERAN SERTA KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN NGAWEN, KABUPATEN BLORA, JAWA TENGAH. (S-1)
17.   HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA. (S-1)
18.   FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESULITAN BELAJAR MAHASISWA DI AKADEMI KEPERAWATAN DR. SOEDONO MADIUN. (S-1)
19.   HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DAN PROSES KEPERAWATAN ( MA.105 )  PADA MAHASISWA TINGKAT I AKPER DEPKES BIMA. (S-1)
20.   HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER TENTANG ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN SIKAP DOKTER TERHADAP PROFESI KEPERAWATAN DI RSUD GAMBIRAN KEDIRI. (S-1)
21.   ANALISA HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN KONDISI KERJA TERHADAP STRES PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOETOMO SURABAYA. (S-1)
22.   ANALISA HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PROTAP PEMASANGAN INFUS (STUDI DI INSTALASI RAWAT DARURAT TRIAGE RSUP SANGLAH DENPASAR) . (S-1)
23.   HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL KLIEN DENGAN KRISIS PENYAKIT/PENDERITAAN/KEMATIAN (PENELITIAN CROSS SECTIONAL DI RUANG BEDAH DAN INTERNA RSUD. PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG) . (S-1)
24.   ANALISA PERBANDINGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT  SECARA INDEPENDEN DAN DEPENDEN PADA KASUS GASTROENTERITIS (PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIK DI RUANG ANAK RS. ISLAM SURABAYA) . (S-1)
25.   HUBUNGAN PERAWATAN BATUK DARAH DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN TB PARU (PENELITIAN STUDI KORELASI DI IRNA PARU RSUD ULIN BANJARMASIN) . (S-1)
26.   FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DHF DI MASYARAKAT (PENELITIAN CROSS SECTIONAL DI PERUMAHAN LOKOJOYO KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG JAWA TENGAH) . (S-1)
27.   STUDI PERBANDINGAN PERSEPSI PASIEN JPS DAN NON JPS TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG BEDAH B DAN D RSUD DR. SOETOMO SURABAYA. (S-1)
28.   FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN DENGAN HEMOPTISIS (PENELITIAN CROSS SECTIONAL  DI RUANG PARU-PARU RSUD DR. SOETOMO SURABAYA) . (S-1)
29.   HUBUNGAN KOMUNIKASI  PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN YANG DILAKUKAN PEMBEDAHAN              ( STUDI ANALITIK CROSS SECTIONAL DI RUANG BEDAH KELAS II RSU RATU ZALECHA MARTAPURA KALSEL) . (S-1)
30.   STUDI TENTANG HUBUNGAN TINDAKAN KEPERAWATAN PREOPERATIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KLIEN DENGAN FRAKTUR DI RUANG BEDAH B RSUD DR. SOETOMO SURABAYA. (S-1)
31.   HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA. (S-1)
32.   HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP PERAWAT DAN PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMKITAL DR. RAMELAN (PENELITIAN CROSS SECTIONAL DI RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT DR. RAMELAN) . (S-1)
33.   HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DAN PERAN PERAWAT SEBAGAI PELAKSANA DALAM PENANGANAN  PASIEN GAWAT DARURAT DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER (PENELITIAN CROSS SECTIONAL DI IRD LANTAI 1 RSUD DR. SOETOMO SURABAYA) . (S-1)
34.   HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA  DAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP MEDICAL BEDAH RSUD DOKTER SOEBANDI JEMBER. (S-1)
35.   HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DALAM INTERVENSI KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI HIPOTERMI (STUDI DESKRIPTIF ANALITIK DI RUANG NEONATOLOGI  RSUD DR. SOETOMO SURABAYA) . (S-1)
36.   FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA JENJANG PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN (PENELITIAN CROSS SECTIONAL DI RSUD ULIN BANJARMASIN) . (S-1)
37.   HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE (PENELITIAN CROSS SECTIONAL DI RSUD DR. SOEROTO NGAWI) . (S-1)
38.   STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN KOMITE KEPERAWATAN DALAM JAMINAN KUALITAS ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD SIDOARJO. (S-1)
39.   PENGARUH PERAWATAN LUKA BERSIH MENGGUNAKAN SODIUM KLORIDA 0,9 % DAN POVIDINE IODINE 10 % TERHADAP PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PADA KLIEN PASCA SECSIO CAESAR (PENELITIAN QUASY- EKSPERIMENTAL  (POST-TEST CONTROL GROUP DESIGN)  DI RUANG BERSALIN RSUD DR. SOEBANDI JEMBER) . (S-1)
410.   FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD.A.WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA. (S-1)
411.   HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT DAN PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI PADA PERSALINAN NORMAL (PENELITIAN CROSS SECTIONAL DI RUANG OBSTETRI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA) . (S-1)
42.   PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA. (S-1)

CARA UPGRADE OS BB

 PANDUAN UPGRADE OS BB :
Panduan atau Cara Upgrade OS Blackberry dengan AppLoader ini berfungsi untuk segala tipe blackberry anatara lain : untuk tipe blackberry gemini, blackberry torch, bb dakota, blackberry bold bellagio dan semua tipe blackberry lainnya. Blackberry selalu ngadakan upgrade OS blackberry terbaru dimana dari Blackberry OS 6, Balckberry OS 7 dan kemudian yang terbaru yang akan mulai dipasarkan di indonesia pada tahun 2013 adalah Blackberry OS 10 . blackberry sengaja selalu mengadakan inovasi dan perkembangan teknologi blackberry untuk menyempurnakan teknologinya. Blackberry bahkan pada tahun 2013 akan mengeluarkan produk blackberry terbaru 2013 yang diberi nama blackberry series L yang terdiri dari blackberry lisbon, blackberry laguna dan blackberry london.

Bahkan tidak hanya itu saja, pada tahun 2013 blackberry series L juga akan diluncurkan bersamaan dengan blackberry blade yang bentuk dan desainnya paling elegan dari produk blackberry terbaru keluaran 2013 lainnya. Banyak yang mengeluh dengan cara mengupdate OS blackberry yang dimana sebenarnya kita dapat mengupdate OS BB sendiri nah disini kita akan bahas tentang cara upgrade OS Blackberry dengan menggunakan aplikasi AppLoader yang bila diikuti langkah demi langkah mudah saja. dengan menggunakan AppLoader proses upgrade OS akan lebih aman dan mempunyai peluang kesalahan yang lebih kecil dibanding upgrade OS blackberry dengan menggunakan desktop manager. Namun anda diharapkan untuk menggunakan jaringan internet yang bagus ketika update sistem operasi blackberry, kenapa demikian???

Tidak banyak dari kita yang sering update os blackberry namun gagal berkali-kali justru malahan bb kita menjadi henk atau error. nah, biasanya kalau terjadi error pastilah ada kesalahan, baik itu kesalahan dalam menginstall OS blackberry terbaru maupun adapula kemungkinan kegagalan itu berasal dari koneksi internet yang putus maupun tidak lancar. Yang mengakibatkan terjadi ada beberapa file yang tidak ikut kedownload. Maka dari itulah pastikan dulu koneksi internet anda lancar. yang perlu diperhatikan downloadlah OS blackberry terbaru yang sesuai dengan ponsel blackberry kamu.

Berikut Cara Upgrade OS Blackberry :

  1. Kunjungi situs resmi RIM Blackberry di https://swdownloads.blackberry.com/ 
  2. klik icon file hasil download tadi dan pilih RUN. 
  3. pilih bahasa dan menerima perjanjian lisensi. 
  4. Gunakan sambungan USB untuk menghubungkan ponsel blackberry ke komputer. dan double klik file loader exe. 
  5. Pilih C:/ProgramFiles\CommonFiles\ResearchInMotion\Apploader Untuk Windows XP 
  6. Dan pilih C:/ProgramFiles(x86)\CommonFiles\ResearchInMotion\Apploader untuk windows 7 
  7. Kemudian akan muncul instalation wizard seperti gambar dibawah ini dan pilih next untuk lanjut ke menu berikutnya
  8. Setelah di next maka akan tampil sebagai berikut, kemudian anda bisa tipe koneksi yang digunakan blackberry untuk terhubung ke komputer 
  9. Langkah selanjutnya pilih koneksi USB, lalu klik Next 
  10. Langkah berikutnya untuk upgrade os blackberry, kemudian loader wizard akan membaca konfigurasi sistem gadget blackberry secara otomatis, jika anda ingin melakukan downgrade OS pilih 'Replace application with older version' 
  11. Dan jika anda memang mau upgrade os blackberry anda dengan versi yang lebih tinggi maka pastikan aplikasi-aplikasi seperti Blackberry attachment service, Blackberry Messangger, dan aplikasi lainnya di ceklis lalu pilih 'Next' 
  12. Pastikan application loader wizard membackup dan restore semua data Blackberry kamu, pilih 'Automatically Back Up', lalu klik Next. 
  13. Dan jika proses upgrade telah usai maka akan muncul jendela 'Completing the Application Loader Wizard'. Pastikan aplikasi yang ingin anda install sudah dipilih. Proses upgrade Os blackberry ini akan berjalan kira-kira 20-30 menit tergantung pada model Blackberry. dan jangan cabut kabel usb dari komputer sebelum muncul pesan 'Loading Operation is Complete' karena akan menyebabkan gadget Blackberry kamu Bricked. 
  14. Tunggu sampai proses selesai jika telah muncul pesan 'Loading Operation is Complete' cabut Blackberry dari komputer. Proses upgrade Blackberry selesai.Kemudian untuk mengakhiri silahkan tekan “Finish” 

Dan perlu diketahui bahwa kalau blackberry yang anda upgrade OS Blackberry nya haruslah sesuai dengan kemampuan dari teknologi yang terdapat pada ponsel blackberry anda itu. Karena jika upgrade os blackberry tidak disesuaikan dengan kemampuan blackberry anda maka hasilnyapun tidaka akan maksimal dan lebih parahnya lagi mungkin akan terjadi error dalam menjalankan setiap aplikasi blackberrynya. Oke selamat mencoba upgrade OS blackberry anda sendiri..

modif karbu NINJA R

Seperti Saya Contohnya, berawal dari sekedar Ganti Knapot dikarenakan tidak Tersedianya PRETAMAX di Daerah Saya sehingga Takut Catalitic Converter (CC) nya akan cepat tersumbat Oleh Kerak dari Bensin yang ber RON 88 alias Premium Only,,Trus di ikutin dengan Jetting Karburator sehingga terjadi Peningkatan PerForma sipaIJO yang Lumayan NeNdang ADreNaliN..
Naaa pada Saat Nyeting Karburator Inilah Saya Teringat waktu Masih sekulah SMEA /ABG => @lay (taun 95) di belikan Bapak Yamaha RXZ’92 (seken) yang kemudian di Modif mesin biar enak Dipake Alay-alay_an di Kota Solo dan sekitarnya oleh seorang TUNER jalanan di pasar legi,, dan salah satu Karyanya SaYa coba Aplikasikan di Karburator Keihin PWL 26″ bawaan aseli sipaIJO..
Dan inilah Salah satu Senjata Rahasia itu Bro..

Nii untuk lebih jelasnya, perhatikan lubang Ventury Karbu yang sudah tidak lagi Bulat,, Melainkan Lonjong ke ATAS.. Ingat Ke ATAS mas Bro..

Diameter Ventury Karburator Keihin yang semula berdiameter 26 mm murni bulat sekarang diameter VERTIKALnya jadi 28 mm alias Bertambah 2mm ke ATAS..
Dengan cara di Bubut atau kalo Kepepet bisa di Bubut Manual (pake ampelas ukuran kasar yang di lilitkan pipa diameter 20 – 22 mm kemudian finisingnya bisa menggunakan amplas halus)..
Efek Dari Senjata Rahasia ini menurut pengalaman Saya Membuat NaFas Mesin Lebih PUannJjaang dan tarikan Grip Gas terasa ‘NGISI’ terus sampai gas Mentok, bisa di bilang ‘TENDANGAN’ @RpM atas Terasa BANGEET serta cepat mencapai TopSpeed.. Dan juga Motor tetep IRIT bila dipake Harian / Nyantai Namun bakalan BERINGAS bin GANAZ saat Grip Gas di Betot..(mirip Fungsi Super KIPs yaa)
kenapa tidak pilih Ganti Karburator yang Lebih GEDE diameter Venturinya Saja sekalian..?? Karena kalo Ganti karburator lebih Besar akan Membuat Motor jauh lebih Boros walaupun hanya di pake buat nyantai / Harian,, apalagi Mesin NINJA masih Standard Bulat keknya bakalan Mubazir deeh dan efek negatifnya tarikan bawahnya bakalan kedodoran / susah Nyeting pilot jetnya..
Hasilnya sekarang NINJA mampu berlari sejauh lebih dari 25 km di sertai beberapakali sprinter di atas 190 km/jam (Nge_Kips biar Valvenya tidak berkerak) cukup hanya menenggak 1 liter Premium saja atau milage Harian(25,5 : 1), sedang bila untuk Perjalanan Jauh / touring dengan high @rpm milage atau konsumsi Bensinnya jadi 21 – 22 : 1
Oia, tujuan Modifikasi Karburator ini hanya sekedar MeMAKSIMALKAN / MengOPTIMALKAN PeRForma Mesin StanDard Saja bukan untuk Balapan atau Cari lawan kok,, kalo mau Menambaah Power Motor ya jelas BORE UP silinder & OVERSIZE PISTON caranya Bro..
Meski Mesin sipaIJO masih Standard Bulat, tapi jangan coba-coba GangGu Ninja Satu ini,, karena sudah pasti BIANGnya Kawasaki Ninja tidak akan tinggal diam Bro..

Demikian sekedar Sharing saja semoga ada Mamfaatnya,, semua ini Hanya Berdasar Pengalaman dan Bukan teori akademis yang lebih Ilmiah..

modif SKIPS NINJA 150

 MODIF DIKIT SKIPS NINJA R/RR
 pada kesempatan kali ini Saya iingin ulas cara membuat superkips bekerja / membuka lebih awal (sebelum @ 7000 rpm) dengan cara INSTAN dan dapat di lakukan oleh siapa saja, bahkan yang gak punya Ninja 2T sekalipun,, hehehehhee

Langkah pertama, lepas karet penutup Superkipsnya di blok sebelah kanan atas silinder lanjutkan buka 3 baut 8″ (dengan kunci shock)penutup superKips di samping kanan blok silinder Ninja lalu lepas penutupnya dan lepas juga packingnya.. Hati-hati agar packingnya tidak sobek atau rusak ya..

Kemudian kendurkan Mur tuas penggerak SuperKips nya, INGAT: mur ini arah ulirnya berlawanan dengan Mur pada umumnya,, kalo Mur biasanya kekiri untuk membukanya maka Mur ini arah Ulirnya Ke KANAN untuk membukanya Bozz.. Tidak perlu sampai lepas cukup kendor saja hingga tuas penggerak SuperKips dapat bergerak bebas…

Naaa… Ini kuncinya, geser tuas penggerak SuperKips hingga Katup/valve superKipsnya terbuka sedikit antara 4-5mm saja atau liat pada gambar,, jangan lebih dari itu, karena kalo lebih dari 6mm maka posisinya katup sudah terbuka sedikit dan ini akan merugikan akselerasi mesin pada @rpm bawahnya karena liang port exshaus terlalu besar,,, pada posisi ter buka 4mm maka sub port exshause masih belum terbuka dan pada saat@7000 rpm batang pemutar superKips bergerak maka valve akan terbuka 1/sekiandetik lebih cepat…
Dan menurut hasil eksperimen Saya Pribadi Superkips sudah terbuka penuh sebelum @8000 rpm dan efeknya kejutan saat superkips mulai ber operasi di @7000 rpm lebih spontan dan beringas, karena batang pemutar Superkips tidak membutuhkan lebih banyak tekanan untuk membuka penuh Valve/ katup superKipsnya..
Adalagi yang perlu di ingat dalam melakukan modifikasi ini agar hasilnya lebih MAXIMAL Broo..

Jangan lupa ganti juga spuyer kaburatornya, terutama MAIN JET nya naikan 1 step dari setandarnya..
Karena superKips beroprasi pada @ 7000 rpm dan Power Motor juga akan keluar secara optimal bila dibarengi peningkatan penyuplai bahan bakar keruang bakar yang lebih gede juga untuk putaran atasnya..
Sekedar tips ringan Bagi para NINJA raider